Pengertian Afektif
Menurut Nana Sudjana (2004:53), ranah afektif ialah ranah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan, bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahan-perubahannya bila seseorang telah memiliki
penguasaan kognitif tingkat tinggi. Menurut David R. Krathwohl, afektif
merupakan perilaku yang memberatkan perasaan, emosi, atau derajat tingkat
penolakan atau penerimaan terhadap suatu objek. Menurut Syamsu Yusuf, afektif
adalah tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu emosi atau perasaan
tertentu. Menurut Popham, afektif disebut juga sebagai ranah yang menentukan
tingkat keberhasilan seseorang.
Sehingga dari pengertian diatas saya dapat menyimpulkan Ranah
afektif ialah ranah yang berkaitan dengan sikap, nilai, dan perilaku yang
memberatkan perasaan, emosi, atau tingkat penolakan atau penerimaan terhadap
suatu objek, dan tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu emosi atau
perasaan tertentu, yang menentukan tingkat kesuksesan.
Karakteristik ranah afektif
Ada beberapa janis karakteristik tipe afektif yaitu, sikap, minat, konsep diri, dan moral.
1. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk
bertindak secara suka atau tidak suka terhadap objek.
a.) Aspek Kognitif: aspek ini dilihat dari pengolahan, pengalaman, serta keyakinan seseorang terhadap objek tertentu. b) Aspek Afektif: dilihat dari proses yang berkaitan dengan perasaan tertentu seseorang seperti rasa takut, cemas, empati, dengki yang ditunjukan seseorang terhadap sesuatu objek tertentu. c)Aspek Kognitif: berupa proses keinginan seseorang untuk berbuat suatu hal terhadap objek yang ada.
Contoh sikap adalah sebagai berikut:
Adit datang tepat waktu setiap hari ke
Sekolah
Nana mengakui kesalahannya ketika tidak sengaja menjatohkan vas bunga
2. Minat menurut Matondang (2018:26) adalah ketertarikan, keterlibatan sepenuhnya seseorang pada bidang studi tertentu dan merasa suka, senang mempelajari materi itu untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baru.
Contoh minat adalah sebagai berikut:
a. Adi memiliki minat pada seni di bidang
melukis
b. Sejak kecil Didi selalu diajak ayahnya
untuk berwisata alam. Karena kebiasaan itu membuat Didi menyukai untuk
berpetualang khususnya pada kegiatan naik gunung. Hobinya mendaki gunung,
membuat Didi inigin bisa mendaki seluruh gunung yang ada di Indonesia.
3. Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Adapun komponen dari konsep diri adalah sebagai berikut:
a)Komponen Kognitif, disebut sebagai komponen citra diri self image adalah komponenyang memiliki keterkaitan langsung dengan pikiran dan cara menggunakannya.
b) Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self esteem. Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki keterkaitan erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi aspek perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya, penghargaan, dan pujian
Contoh minat adalah sebagai berikut:
a. Nina merasa kesulitan mengikuti
pembelajaran matematika
b. Saya mampu membuat karangan dengan baik
4. Nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan (Tyler, 1973:7).
Contoh minat adalah sebagai berikut:
Nanda yakin bahwa dengan ikut bimbingan belajar nanda akan diterima di perguruan tinggi.
5. Moral menurut Bahar (2019:69) adalah seperangkat nilai-nilai yang berkaitan dengan perilaku masyarakat, kebiasaan perbuatan baik dan buruk yang lebih diorientasikan kepada perbuatan atau perilaku manusia.
Tingkatan Ranah Afektif
Menurut Krathwohl (1961) tingkatan dalam ranah afektif ada
lima, yaitu: receiving, responding, valuing, organization, dan characterization.
1. Receiving (menerima). Sikap mau menerima merupakan sikap
dengan jenjang yang paling rendah. Seseorang yang bersikap mau menerima,
minimal ia tidak menolak terhadap suatu stimulus atau objek tertentu.
2. Responding (merespon). Merespon merupakan partisipasi
aktif peserta didik, sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini peserta
didik tidak hanya memperhatikan fenomena, tetapi ikut bereaksi. Satu tingkat
lebih tinggi dari sekedar mau menerima yaitu mau menanggapi.
3. Valuing (menilai). Sikap menghargai ditunjukkan dengan
adanya perhatian yang mendalam, memprakarsai suatu kegiatan, menunjukkan sikap
yakin dan mau bekerja sama.
4. Organization. Sikap mau melibatkan diri pada taraf ini
diperlihatkan dengan mau melibatkan diri secara aktif, bertanggung jawab
tenaga, pikiran untuk sesuatu yang telah diyakini.
5. Characterization (karakterisasi). Karakterisasi merupakan
tingkat ranah afektif tertinggi, pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem
nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga
terbentuk gaya hidup.
Menerima (Al): Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi,
Menganut, Mematuhi, Meminati.
Menanggapi (A2): Menjawab, Mem bantu, Mengajukan, Mengkompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak.
Menilai (A3): Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Memperjelas, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang.
Mengelola (A4): Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengkombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat, Memadukan,Mengelola, Menegosiasi, Merembuk.
Salah satu bentuk keterampilan afektif adalah apabila peserta didik menulis atau memberikan suatu pujian sebagai respon terhadap siswa lain yang telah melakukan kegiatan yang positip atau memperoleh prestasi tertentu
Jenis Non Tes untuk ranah Afektif
Observasi.
Menurut (Morissan,2017:143) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya.
Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan- bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan cara melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Questioner
Wasis (2006) Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah
disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan oleh peneliti. Pengumpulan
kuesioner ini ada dua macam, yaitu kuesioner terbuka dan tertutup.
Skala sikap
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk
berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya,
baik berupa orang-orang maupun objek tertentu.
Skala SIKAP UNTUK pengukuran afektif dibagi menjadi 4:
1. 1. Skala likert,
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
perseprsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.
SS= SANGAT SETUJU
S = SETUJU
N = NETRAL
TS = TIDAK SETUJU
STS = SANGAT TIDAK SETUJU
2. 2. Skala GUTTMAN,
Dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
pernah" "positif-negatif"
dan lain-lain.
Skala deffrensial yaitu skala untuk mengukur
sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun
dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian
kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis,
atau sebaliknya.
4. 4. Skala Thurstone.
merupakan skala yang banyak dipakai bagi peneliti
di bidang psikologis, dimana skala Thurstone terdiri dari banyak butir
pertanyaan atau pernyataan.
1.
Definisi Konseptual Sikap merupakan
kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu
objek.
2.
Definisi operasional: sikap adalah perasaan
positif atau negatif terhadap suatu objek.
Kesimpulan
Penilaian memerlukan perhatian lebih dari
seorang guru karena merupakan bagian penting dari pengembangan diri baik secara
individu maupun kelompok dan merupakan kegiatan berkala yang mengumpulkan
informasi yang konsisten untuk memahami kemampuan peserta didik dalam
penelaahan.
Karakteristik yang dimiliki pada ranah afektif memiliki 5 ranah yaitu: 1) sikap, 2) minat, 3) kosnep diri, 4) nilai, 5) moral. Menurut Krathwohl (1961) tingkatan dalam ranah afektif ada lima, yaitu: receiving, responding, valuing, organization, dan characterization.
Adapun bentuk jenis non tes yang dapat
digunakan pada ranah afektif yaitu: 1) observasi, 2) wawancara, 3) questioner,
4) skala sikap, dan 5) catatan insendental.
*Penulis : Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan
dasar UMJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar