Jumat, 28 Juli 2023

Assesment di Ranah Kognitif ! Penting untuk siswa

Seperti di tulisan sebelumnya saya membahas bahwa penilaian sangat penting bagi guru hal ini dikarenakan tujuan assessment  adalah guru secara konsisten, guru menilai atau menilai hasil kegiatan belajar anak. Ini dilakukan untuk melacak proses dan kemajuan belajar anak. Penilaian ini memungkinkan pendidik dan orang tua anak untuk mengumpulkan data tentang perkembangan anak dan menentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak setelah kegiatan belajar. Pengukuran ini dilakukan dengan melihat perilaku dan pekerjaan anak. Sangat penting bahwa pengamatan yang dilakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Penilaian atau evaluasi hasil kegiatan belajar anak harus sistematis, terukur, dan mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak selama periode waktu tertentu. Salah satu assessment yang harus paling dominan yang dilakukan guru adalah assessment pada ranah kognitif.

Pembahasan

Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014:201) assessment merupakan pengolahan dan pengumpulan data untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Assessment menjadi salah satu perangkat pembelajaran sebagai untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Assessment dilakukan dengan menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik untuk melakukan perbaikan program pembelajaran.

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah dicapai sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa (Rosyidi, 2020). Dengan kata lain penilaian memiliki fungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.

Pengertian Asesment Ranah Kognitif

Pengertian Kognitif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif adalah suatu hal yag berhubungan dengan kognisi. Sementara kognisi merupakan kegiatan dalam memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.

Secara sederhana, kognitif dapat diartikan sebagai pemikiran atau kemampuan untuk berpikir. Kognitif menjadi pusat cara berpikir manusia dalam mengontrol pikiran dan perilakunya.

Jenis-Jenis Kognitif

Kognitif terdiri atas beberapa jenis, antara lain:

1.       Perhatian merupakan proses kognitif dasar, yang memungkinkan seseorang untuk fokus pada rangsangan tertentu yang dirasakannya.

2.       Bahasa Dalam proses kognitif, bahasa berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan mengungkapkan pikiran melalui kata-kata. Bahasa juga menjadi aspek penting dalam berkomunikasi antara sesama manusia.

3.       Memori . Memori merupakan proses kognitif yang penting untuk menyimpan dan memilih informasi. Memori berperan penting terhadap bagaimana seseorang mengetahui dan mengenali dunia dan dirinya sendiri.

4.       Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses kognitif yang berkaitan dengan penerimaan hal-hal baru, mensintesis informasi dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumnya.

5.       Persepsi. Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan seseorang mengambil informasi melalui indera mereka, lalu mmanfaatkannya dengan merespon dan berinteraksi dengan dunia.

6.       Pikiran. Pikiran adalah dasar setiap proses kognitif. Pikiran berkaitan langsung dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan penalaran yang lebih tinggi.

 Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2016, Penilaian ranah kognitif merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian ranah kognitif merupakan proses pengumpulan informasi tentang kemampuan berpikir peserta didik, yang terintegrasi dengan penguasaan pengetahuannya (Putri, Susiani, Wandani, & Putri, 2022). Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) seperti kemampuan berpikir, memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisa, mensintesa, dan kemampuan mengevaluasi (Nurbudiyani, 2013).

Aspek Pada Penilaian Ranah Kognitif  (karya Benjamin Samuel Bloom)

1.       Pengetahuan (Knowledge) (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat

2.       Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu hal dengan memberikan penjelasan atau uraian secara lebih rinci dengan kata- katanya  sendiri

3.       Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata

4.       Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu fakta/ objek menjadi lebih rinci

5.       Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep- konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru

6.       Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap suatu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan

 

Tingkatan-tingkatan dalam Taksonomi Bloom tersebut telah digunakan hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum di seluruh dunia.
Namun pada tahun 2001 terbit sebuah buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives yang disusun oleh Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl dimana mereka meRevisi Taksnomi Bloom (Anderson dan Kratwohl)

 

Jenis Tes Ranah Kognitif antara lain : 1) Pilihan ganda. 2) Tes bentuk jawaban singkat atau isian singkat 3)Tes menjodohkan 4)Tes uraian dan 5) Portofolio. Sebagai catatan kini beberapa sekolah misal kota Bekasi sudah mulai menggunakan standar 5 ini dengan istilah assessment ber AKM.

Kesimpulan

Penilaian adalah bagian integral dari proses pendidikan. Jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan, penilaian dapat membantu siswa belajar lebih baik. Data hasil penilaian sangat penting untuk pembuatan dan pengembangan program pendidikan berikutnya.

Tingkatan taksonomi Bloom yakni: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension); (3) penerapan (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi (evaluation). Kemudian hasil Revisi taksonomi bloom yang dilakukan oleh Kratwohl dan Anderson, menjadi: (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi (evaluate); dan (6) mencipta (create). Penilaian kognitif dapat berupa tes tertulis seperti Pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan, uraian, dan portofolio.

 

*Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar UMJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ! Simak Peta materi kelas 5 Kurikulum Merdeka Sem 1 2024/2025

Gak serukan memulai tanggal ajaran baru tapi kita gak tahu materi apa yang harus kita ajarkan di kelas 5 di kurikulum baru ini. Nah bagi tem...